Sabtu, 12 Maret 2016

Gerhana

Nabi Takut Akan Gerhana

عَنْ أَبِى مُوسَى قَالَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فِى زَمَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِى صَلاَةٍ قَطُّ ثُمَّ قَالَ « إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ

Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda,”Sesungguhnya ini adalah tanda tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba hambaNya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdoa dan memohon ampun kepada Allah.”

Perbanyaklah dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan bentuk ketaatan lainnya.  Dan bukannya malah berpikir untuk foto selfie atau mengagumi peristiwa gerhana itu sendiri.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)

Kapitalisme Kantong Plastik, Perusahaan Diuntungkan dan Konsumen Merugi

Kebijakan kantong plastik berbayar sangat merugikan konsumen dan menguntungkan pihak tertentu, sistem kapitalis semakin menjadi-jadi. Bagaimana tidak dalam satu hari kita genapkan menjadi 100 orang pembeli di minimarket dan 100 orang tesebut sangat membutuhkan yang namanya kantong plastik, otomatis mau tidak mau konsumen harus membeli kantong plastik tersebut sehingga konsumen merasa dirugikan dan perusahaan merasa diuntungkan, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin, begitulah pemilik modal semakin berkuasa. Dengan harga kantong plastik Rp.200,00 perkantong, jika dikalikan 100 kantong maka perhari perusahaan akan diuntungkan Rp,10.000,00 jika dikali 30 hari maka dalam sebulan perusahaan akan diuntungkan Rp.300.000,00. Karena terkadang konsumen tidak menyediakan tas belanjaan atau kantong plastik sehingg untuk meletakkan barang belanjaan konsumen sangat membutuhkan sebuah wadah yang tepat guna.

Kebijakan pemerintah mengenai kantong plastik berbayar kurang tepat karena tidak akan mengurangi jumlah pemakai kantong plastik dan mengurangi pencemaran lingkungan, malah akan mengutungkan satu pihak. Setidaknya pemerintah harus memberikan solusi yang tepat untuk mengurangi pengguna kantong plastik atau mengurangi pencemaran lingkungan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah kantong plastik sembarangan, kemudian mengalihkan penggunaan kantong plastik ke paper bag dan seharusnya kelemahan sosialisasi inilah yang seharusnya dijadikan renungan bagi pemerintah untuk menanggulangi pencemaran lingkungan oleh masyarakat yang suka mebuang sampah sembarangan, tidak membuat sebuah kebijakan kantong plastik berbayar, yang satu sisi merugikan konsumen dan menguntungkan perusahaan.

Seharusnya pemerintah dapat belajar dari negara-negara maju seperti Amerika, Eropa yang menggunakan paper bag untung meletakkan barang belanjaan konaumen, mengapa demikian karena paper bag ramah lingkungan dan akan dengan mudah didaur ulang, tidak seperti kantong plastik yang susah untuk didaur ulang. Paper bag cukup ramah lingkungan dan perusahaan minimarket sudah seharus menyediakan paper bag untuk barang belanjaan konsumen daripada kantong plastik yang nantinya akan menjadi bumerang bagi bumi. Seperti yang diungkapkan para peneliti bahwa Indonesia adalah negara ketiga penyumbang sampah kantong plastik dan bumi akan dipenuhi oleh sampah plastik.

Jumat, 11 Maret 2016

Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal oleh anak dan keluarga adalah penentu keberhasilan seorang anak. Keluarga sangat menentukan kepribadian anak, apakah kelak dia akan menjadi anak baik(berprestasi, sosialisasi, dan sopan santun) atau malah , menjadi anak yang egois. Untuk mencerminkan itu semua dapat kita beri contoh; anak terlahir dari lingkungan  keluarga yang harmonis akan cenderung seimbang dalam menjalani proses sosial, sebaliknya anak yang terlahir dari keluarga yang broken home akan lebih cenderung gagal dalam proses sosial, seperti suka menyendiri,atau bahkan tidak sedikit anak yang lari dari keluarga kemudian mengkonsumsi narkoba. Adapun menurut Sugarda dalam bukunya Sosiologi Keluarga"keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang direkat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal bersama. Dari kutipan diatas dapat kita simpulkan bahwa keluarga itu terikat oleh garis keturunan yang memiliki hubungan darah. Dalam tulisan ini penulis menekankan kepada peran keluarga yang semakin memudar bersamaan dengan berkembangnya zaman era serba teknologi. Menurut Horton dan Hurt dalam Sugarda 2001:44 fungsi keluarga meliputi "fungsi pengaturan seksual, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi, fungsi afeksi, fungsi penentuan status, fungsi perlindungan, dan fungsi ekonomi. Adapun dari beberapa fungsi tersebut telah digantikan oleh orang lain, yaitu fungsi biologis, fungsi sosialisasi anak, dan fungsi afeksi. Fungsi yang sangat perlu diperhatikan oleh orang tua adalah fungsi sosialisasi anak jangan sampai fungsi ini diambil alih oleh orang lain. Karena anak sangat dengan mudah meniru tingkah laku orang yang berada disekekilingnya, dan hal yang perlu ditakutkan oleh orang tua adalah apakah yang ditiru oleh anaknya adalah hal yang positif atau bahkan negatif. Karena sosialisasi tersebut akan menjadi persiapan untuk memasuki usia dewasa agar anak dapat berperan positif di tengah-tengah masyarakat. Adapun salah satu cara untuk mengatasi kesalahan anak dalam sosialisasi orang tua harus menjadi rule model dalam keluarganya, seperti menjadi ibu, ayah, dan keluarga dipimpin oleh seorang lelaki yang dapat memberikan nafkah kepada keluarganya dengan begitu anak tidak akan kesulitan dalam mencari rule model dalam sosialisasi, studi mutakhir menyimpulkan bahwa alasan utama perbedaan prestasi intelektual anak adalah suasana dalam keluarga (Sugarda, 2001:46). Menurut kamus besar bahasa indonesia 1991:232,"pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Inspirator Muda

Cerita yang paling menarik adalah antusias adik-adik terhadap profesi kita. Banyak dari mereka yang memiliki cita-cita yang besar, dan kita harus menggiring mereka menuju cita-cita yang diimpikannya. Antusiasme yang begitu besar dari adik-adik membuat saya terdiam membisu, kenapa? Anak-anak SD Cijagra luar biasa kreatifnya banyak kejutan-kejutan yang mereka berikan, tidak hanya sebuah tingkah yang lucu bahkan mereka memberikan lelucon yang luar biasa sehingga buat hati ini tertawa geli. Mereka adalah generasi emas Indonesia, mereka adalah harapanku, aku ingin mereka bersama-sama saya maju untuk Indonesia emas. Aku ingin mereka menari-nari dengan dengan profesi yang mereka miliki kelak, dalam mereka memberikan sumbangsi yang besar untuk Indonesia seperti para inspirator.Seperti halnya lagu yang saya ajarkan kepada mereka "marina menari dimenara, dimenara marina menari, menari marina, dimenara marina, marina menari dimenara". Banyak hal yang ingin saya tuliskan tidak hanya sebuah kesenangan atau positivenya dalam mengajar, tetapi saya juga menyoroti negative behaviour. Pengaruh atau kebebasan gadget terhadap siswa sekarang perlu diperhatikan, kontrol yang mendalam terhadap guru perlu ditingkatkan. Karena lembaga sekolah adalah satu tempat sosialisasi siswa-siswi. Karakter siswa-siswi dapat diciptakan dilembaga ini, jangan sampai media menjadi model untuk siswa-siswi. Semoga mereka menjadi kebanggaan Indonesia. Salam inspirasi dari inspirator.